Rabu, 05 September 2012

Menentukan Jenis Kelamin Burung Kenari



Membedakan Jenis Kelamin Kenari

Kebanyakan dari kita sering dibingungkan dengan bagaimana cara membedakan/menentukan jenis kelamin pada burung kenari. Hal ini pun ternyata bisa dibilang gampang-gampang susah sebab memang dasarnya demikian. Banyak orang ternyata luput/salah menentukan jenis kelamin pada burung kenari bahkan seorang pakar kenari sekalipun. Namun setidaknya ada beberapa cara untuk membedakan atau menentukan jenis kelamin burung kenari yang didasarkan pada berbagai faktor


Kenari Jantan:
  1. mempunyai dubur yang runcing/lancip (mutlak). Ini yang sering disebut sebagai "pen"
  2. kicaunya/ngocehnya bervolume lebih lantang/keras dan lebih panjang daripada kenari betina
  3. jika masih berumur muda (1-4 bln) kenari jantan akan lebih sering ngriwik daripada kenari betina
Kenari Betina:
  1. mempunyai dubur yang realatif tumpul (mutlak). Jika dalam masa birahi/siap kawin maka bagian perut betina akan terlihat lebih mengembang daripada perut kenari jantan
  2. betina pun kadang bisa ngoceh, namun yang paling membedakan adalah biasanya kenari betina memiliki volume ralatif jauh lebih pelan daripada kenari jantan dan durasi yang pendek
  3. kerap kali saat berumur muda kenari betina jarang ngriwik



Walaupun sudah dengan beberapa faktor penentu di atas namun orang sering salah tafsir dan salah menentukan jenis kelamin burung kenari. Hal ini disebabkan karena beberapa burung mempunyai perbedaan yang sangat tipis dalam bentuk kelaminnya. Bahkan beberapa orang sudah merasa yakin dengan jenis kelamin dari burung yang dipilih namun selang 1-2 bulan kemudian ternyata perlahan berubah. Perubahan ini bukan berarti hemaprodit, namun terkadang saat usia muda kenari betina kerap menirukan perilaku kenari jantan. Bahkan terdapat pula kasus kenari jantan yang baru berbunyi/ngoceh saat umurnya lebih dari 9 bulan dengan kondisi "pen" yang relatif datar (mirip dengan betina)

Semoga tulisan ini dapat membantu rekan-rekan semua. Salam kenari mania

The original article was written by Mtl Canary
Blog: Beternak Kenari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar